Senin, 08 April 2013

Jaring Gilnet



A.  PERALATAN

Untuk melakukan Identifikasi terhadap Jaring Insang, diperlukan peralatan sebagai berikut :
1.     Meteran (1 roll atau 25 m) ;
2.     Meteran 3 – 5 m ;
3.     Penggaris 30 cm ;
4.     Pensil untuk menentukan diameter / ketebalan benang jaring ;
5.     Jangka Sorong untuk mengetahui ukuran mata jaring atau simpul ;
6.     Alat Hitung (Counter ) untuk menghitung banyaknya mata jaring dan komponen gill net
( pelampung,pemberat dll );
7.     Tali / benang / rafia untuk menandai tiap unit hitungan mata jaring.

B.      Menentukan Ukuran Komponen Jaring insang (Gill Net )
1.   Komponen Utama Jaring
a.   Tali Pelampung
1)   Dalam 1 Pis Jaring, Panjang Tali Pelampung diukur dari Ujung ke Ujung (Kiri – Kanan) dalam meter (lihat gambar 7).
2)   Diameter tali pelampung diukur pada penampang terluar garis tengah tali (mm) (lihat gambar 1).
3)   Bahan Tali Pelampung yang umum digunakan untuk Jaring Insang adalah Polyethylene (PE), dengan garis tengah (diameter) 5 – 8 mm.

Gambar1
Gambar 21. Panjang Tali Pelampung dan diameter Tali Pelampung

b.   Pelampung
Cara mengidentifikasi sebuah pelampung yaitu dengan mencatat kode pelampung, bahan pelampung, ukuran diameter luar dan diameter dalam lubang, panjang pelampung dan daya apung (jika telah diketahui) serta kebutuhan pelampung dalam 1 (satu) pis jaring. Pelampung pada umumnya berkode Y-3 atau Y-8 (PVC) atau terbuat dari karet (lihat gambar 8).

Jarak antar pelampung
 
                                    
                                     
Diameter lubang pelampung (mm)
 
Gambar%202
Gambar 22. Indentifikasi Pelampung
Dengan mengetahui jumlah pelampung dalam 1 pis jaring dan jarak antar pelampung (m), maka secara cepat dapat dihitung panjang jaring dalam 1 pis dan dalam seluruh rangkaian jaring yang dioperasikan, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :


 

                           Panjang Jaring (1 pis)          = (n – 1 ) j

n = Jumlah pelampung (bh)
j  = Jarak antar pelampung (m)


 

                           Panjang rangkaian jaring = (n – 1) j x N

N = Jumlah jaring yang dirangkai/disambung dalam operasi penangkapan Ikan (pis)
c.         Tali Penguat Tali Ris Atas
1)     Menentukan panjang tali penguat tali ris atas (Bolch line) diukur dari ujung sampai pangkal tali (dari ujung kiri ke ujung kanan) dalam meter (m) (lihat gambar 3).
2)     Diameter Tali Penguat Tali Ris Atas
Mengukur diameter tali penguat tali ris atas diukur pada penampang terluar garis tengah tali (mm) atau nomor benang/tali dari Pabrik pembuatnya bila bahan terbuat dari Nylon monofilament (lihat gambar 9).                                             
                             Gambar3

Gambar 23. Tali Penguat Tali Ris Atas



 

                                     Gambar3




d.   Tali Ris Atas
1)     Panjang Tali Ris Atas
Mengukur Panjang Tali Ris Atas yaitu diukur dari ujung sampai pangkal tali ris atas dalam meter  (m) (lihat gambar 10).
2)     Diameter Tali Ris
Mengukur Diameter Tali Ris atas diukur pada penampang garis tengah tali (mm) atau nomer bagi bahan tali terbuat dari Nylon Monofilament (lihat gambar 10).

   Tali pelampung

   Tali rilis atas
 
Gambar4
Gambar 25. Tali Ris Atas dan Diameternya

3)     Arah Pilinan Tali
Menentukan arah pilinan tali yaitu dengan meletakkan ibu jari tangan kanan atau kiri, ke arah pintalan tali. Bila arah pintalan sama dengan arah ibu jari tangan kanan, maka pintalan tali disebut pintalan kanan (S), tetapi bila arah pintalan sama dengan arah ibu jari tangan kiri, maka disebut pintalan atau pilinan kiri (Z).


                        PILINAN KIRI                                                                PILINAN KANAN
Gambar 26. Arah Pilinan Tali

e.Jaring ( Webbing )
·         Ukuran webbing terdiri dari panjang dan dalam, panjang webbing dinyatakan dalam meter pada keadaan mesh tertutup (stretched mesh).
·         Jika sistem penomoran yang digunakan adalah R Tex, panjang dinyatakan dalam meter, dan jika sistem penomoran menggunakan Denier system panjang dinyatakan dalam yard.
·         Jika menggunakan system penomoran R Tex panjangnya adalah 100 meter, bila menggunakan sistem Denier panjangnya adalah 100 yards.


·         Ukuran Jaring
Ukuran jaring (Webbing) yaitu ukuran panjang jaring dalam meter (m) atau dalam jumlah mata jaring secara horizontal atau memanjang (mesh length) dan lebar jaring dalam meter (m) atau dalam jumlah mata jaring kearah Vertikal (mesh depth). Misalnya seperti pada gambar di bawah ini.
Mata jaring ( mesh size ) yang diijinkan di Indonesia minimal 1 inci ( 1” )

                         Mesh length ( ML )
                                                               646
                              1”                                                                       1”                 
 40                                                                                                              40               
                               646

         Mesh depth  
       (MD)
           Keterangan :       ML      646 mata
                                    MD       40 mata

                      
 

 

 


 

 
                                            Gambar 27.  1 ( satu ) Pis Jaring Insang ( Gill Net )



Mata jaring  ( mesh size )

Mata jaring (Mesh size) adalah jalinan tali jaring yang terdiri dari 4 knot dan 4 bar. Lebar mata jaring (Mesh size) ditentukan dengan mengukur jarak antara 2 knot yang berjauhan pada sisi dalam mata jaring dan bahan jaring dalam keadaan basah.
 Pengertian lain Mesh size  adalah ukuran lubang pada jaring penangkap ikan. Ukuran mata jaring minimum seringkali ditentukan dengan aturan untuk menghindari penangkapan ikan muda yang bernilai rendah dan mentarget hasil tangkapan setelah mencapai ukuran optimal untuk ditangkap.

a.     Cara Menentukan Ukuran Mata Jaring (Mesh Size)
1.)   Bentuk-bentuk mata jaring
Beberapa bentuk mata jaring produk pabrikan yang umum dipasaran (gambar  ).
 
      Mata Jaring Segienam
 
        Jaring Bersimpul
 
       Jaring Tanpa Simpul
(Raschel Type)
 
( b = panjang kaki mata jaring (bar) )
 
Gambar 28. Bentuk-bentuk Mata Jaring
2.)   Menentukan ukuran mata jaring (mesh size), panjang mata jaring (a) dan bukaan mata jaring (OM).
Keterangan :
a = panjang mata jaring
OM = bukaan mata jaring (open mesh)
 



Gambar 29. Pengukuran Mata Jaring
Ukuran mata jaring (mesh size) merupakan jarak antar pertengahan simpul yang satu ke simpul lainnya yang berhadapan dari suatu mata jaring yang teregang sempurna. Satuan panjang mata jaring biasanya digunakan mm atau inci.


MATA MATA

Gambar 30. Mata Jaring
2). Jaring insang bersifat selektif terhadap besar ukuran ikan yang akan  diperoleh. Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil tangkapan yang sesuai target ukurannya pada suatu fishing ground, hendaklah mesh size disesuaikan besarnya ukuran badan ikan  yang optimal/ekonomis pada fishing ground tersebut
Menentukan Ukuran Girth ( keliling tubuh ikan )
Menentukan ukuran mata jaring berdasarkan pada ukuran lingkaran Insang atau keliling tubuh ikan ialah dengan melingkarkan benang tepat di belakang tutup Insang, lalu diukur panjang benang tersebut, dapat dihitung dengan persamaan :
                                                 OM  = KG.G
 Dimana  :
                OM  = Ukuran mata gill net
              G    = Lingkaran badan ikan
              KG   = Koefisien empiris sesuai bentuk ikan
0,40 : untuk ikan yang pipih dan panjang
0,44   : Untuk ikan yang pendek dan lebar
Gambar 31. Ukuran girth tubuh ikan

Menentukan mata jaring ( panjang ikan )
Menentukan ukuran mata jarring berdasarkan komoditas atau jenis ikan yang akan ditangkap dengan mengambil ukuran rata-rata ikan, dapat dihitung dengan persamaan :
                                     
                                                OM  = L( ikan ) /K
 Dimana  :
                OM  = Ukuran mata ( mm )
                 L    = Panjang rata-rata ikan yang akan ditangkap ( mm)
              K      = Nilai koefisien menurut jenis ikan
K = 5       : untuk ikan yang pipih dan panjang
K = 3,5    : untuk ikan yang berukuran sedang ( tidak tebal dan tidak tipis )
                                       K = 2,5    : untuk ikan yang berukuran besar,lebar dan tinggi

·         Ketegangan Rentangan Tubuh Jaring
 Ketegangan rentangan, akan mengakibatkan terjadinya peregangan (tension) pada bagian float line maupun pada tubuh jaring, sehingga akan ada pengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan (catch). Jika jaring direntangkan terlalu tegang, maka ikan sukar terjerat dan ikan yang sudah terjeratpun akan mudah terlepas. Ketegangan rentangan jaring akan ditentukan oleh bouyancy dari float, berat tubuh jaring. Tali temali, sinking force dari sinker dan shortening.

Tingkat Pengkerutan (shortening / shringkage) yaitu beda panjang tubuh jaring dalam keadaan tegang sempurna (stretch) dengan panjang jaring setelah diikatkan pada float line dan sinker line. Shortening disebutkan dalam persen (%).
Contoh : Panjang jaring utama (webbing) = 100 m. Setelah jadi jaring yang panjang float line dan sinker linenya = 70 m, maka shorteningnya adalah 30 %.

Untuk gillnet yang ikannya tertangkap secara gilled, nilai shortening sekitar 30 – 40 %, sedangkan untuk ikan yang tertangkapnya secara entangled shorteningnya sekitar 35 – 60 %.

·                     Tinggi Jaring
Tinggi jaring ialah jarak antara float line ke sinker line pada saat jaring tersebut terpasang di perairan. Jenis jaring yang tertangkapnya ikan secara gilled, lebih lebar jika dibandingkan dengan jaring yang tertangkapnya ikan secara entangled. Hal ini tergantung pada swimming layer dari pada jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan.
Tinggi jaring (mesh depth) ialah jarak dari float line ke sinker line pada saat jaring dipasang di perairan. Disebut dalam jumlah mata jaring ataupun meter.

·                     Pengerutan (Shortening )
Pada setiap kemasan jaring yang dijual dipasaran biasanya tercantum nomor, ukuran mata jaring ( mesh size ) dan jenis bahan dari jaring tersebut. Panjang yang tertera pada label ditunjukkan dengan jumlah mata jaring kearah panjang ( mesh length ) atau disingkat dengan ML, sedangkan tinggi jaring ditunjukkan dengan jumlah mata jaring kearah dalam ( mesh depth) atau disingkat dengan MD, sebelum bahan jaring dibuat alat tangkap biasanya ditentukan terlebih dahulu besar kecilnya kerutan (shortening) atau disingkat dengan S, di Indonesia dan negara Asia lainnya Shortening  umum di digunakan dalam pembuatan alat tangkap,sedangkan negara Eropa dan Amerika memakai perhitungan Hanging ratio.



·         Hang-in ratio
Presentase dari panjang bahan jaring yang direntangkan secara sempurna, dikurangi panjang jaring setelah dipasang pada tali ris, kemudian dibagi dengan panjang bahan jaring yang direntangkan secara sempurna
Untuk hang-in ratio pada bagian tali pelampung atau bagian tali ris atas dapat dihitung dengan persamaan :
                                                                                                 ( L – la )
                                                 S ( % ) =                                                                          
                                                                                                 L


Untuk hang-in ratio bagian tali pemberat atau bagian tali ris bawah dan bagian srampat dapat dihitung dengan persamaan

                                                                                    ( L – lb )
                                                 S ( % ) =                                                                          
                                                                                              L



Dimana  :
S = Hang - in ratio
L = Panjang jaring kearah horizontal, yaitu jumlah total mata jaring kearah horizontal dikalikan dengan ukuran mata jaring
la = Panjang tali pelampung atau panjang tali ris bagian atas
Untuk hang-in ratio bagian tali pemberat atau bagian tali ris bawah dan bagian srampat dapat dihitung dengan persamaan.
lb = Panjang tali pemberat atau panjang tali ris bagian bawah yang ada jaring utamanya.

·                     Menentukan cara penggantungan (Hanging ratio)
Adalah presentase dari panjang jaring yang terpasang pada tali ris dibagi dengan panjang jaring yang direntangkan secara sempurna ( panjang jaring sebelum dibuat alat tangkap ). Hanging ratio horizontal pada gill net umumnya 0,5, jika haging ratio lebih kecil dari 0,5 jaring cenderung memuntal ikan dan akan menangkap berbagai spesies ikan yang berbeda, sebaliknya jika hanging ratio lebih besar 0,5 maka jaring cenderung menjerat ikan dan lebih selektif dibandingkan dengan jaring diatas, hal ini sering terjadi pada jaring hanyut.
Secara umum hanging ratio pada bagian tali ris bawah ( sinker line ) lebih besar dari pada hanging ratio bagian  tali ris atas ( float line ). Semakin besar nilai hang-in ratio,tinggi jaring semakin membesar tetapi lebar jaring semakin mengecil. Untuk nilai hang-in ratio 100 %, tinggi jaring akan menjadi sama dengan lebar jaring sebelum hang-in ratio

Gambar6
Gambar 32..Panjang Jaring Jadi  dan Panjang Jaring Teregang Sempurna



Hanging Ratio ( E ) diformulasikan sebagai berikut :


                            Panjang tli tempat jaring digantung ( L )
E= L/Lo =
                         Panjangjaring teregang yang digantung (Lo)


Contoh :

200 mata jaring teregang berukuran 50 mm, digantungkan pada tali yang panjangnya 8 meter  


              8 meter
 

           Tali ( L )

                                                                                   
 Jaring teregang
                                                                                     8 meter
                                                    E=L/Lo =                                                       =    8/10  = 0,80 %
                                                                                 0,050 m x 200





  • Tinggi jaring

Pemakaian tinggi jaring insang disesuaikan dengan kedalaman perairan dimana jaring insang akan dipasang.Jumlah mata jaring yang diperlukan untuk membuat jaring dengan tinggi Md tertentu atau dihitung dengan persamaan :




 

                                          Md = m x n     2 S - S²


Dengan:
Md       = Mesh depth, tinggi jaring ke arah dalam setelah hang-in ratio, hang-out ratio, hang ratio atau   hanging  ratio ( tinggi jaring setelah jaring dibuat alat tangkap).
m         = ukuran mata jaring ( mesh size ),
n          = jumlah mata jaring kearah dalam
S          = nilai rata rata dari hang-in ratio, hang-out ratio, hang ratio atau hanging ratio dari bagian tali ris atas dan tali ris bawah.

Persamaan diatas bisa dibuktikan sebagai berikut :
Apabila nilai hang-in ratio,hang-out ratio,hang ratio atau hanging ratio antara bagian atas ( tali pelampung atau tali ris atas) dan bagian bawah ( tali pemberat dan tali ris bawah ) akan dibuat berbeda, maka nilai hang-in ratio,hang–out ratio,hang-ratio atau hanging ratio yang harus dipakai dalam menentukan tinggi jaring adalah nilai S rata-rata (Shortening average )

Gaya Apung
Gaya apung yang dimaksud adalah gaya apung yang ditimbulkan baik itu dari jaring, tali temali maupun gaya  apung yang ditimbulkan dari beberapa jenis pelampung yang dipakai pada alat tangkap.perhitungan besarnya gaya apung dari bahan jaring atau dari satu jenis pelampung dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

F = W ( 1/C – 1 )           atau                 F = V – W
Dimana :

F  = gaya apung ( g )
V  = Volume pelampung ( cc )
W = berat pelampung ( g )
C  = berat jenis pelampung ( C < 1 ) dan
1   = berat jenis air

Daya tenggelam
Daya tenggelam yang dimaksud adalah daya tenggelam yang ditimbulkan baik itu dari jaring,tali temali maupun daya tenggelam yang ditimbulkan dari beberapa jenis pemberat yang dipakai pada alat tangkap. Perhitungan besarnya daya tenggelam dari bahan jaring atau dari satujenispemberat bisa dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

S = W ( 1 - 1/C )
S = gaya tenggelam ( g )
W = berat pemberat ( g )
C = berat jenis pemberat ( C > 1 )
1 = berat jenis air

Hubungan daya apung dan daya tenggelam
Besar-kecilnya daya apung dan daya tenggelam pada alat tangkap mempengaruhi ketegangan posisi/penempatan jaring diperairan

Daya apung ekstra
Daya apung ekstra adalah nilai daya apung positif hasil pengurangan total gaya apung alat tangkap secara keseluruhan dengan total daya tenggelam dari alat tangkap secara keseluruhan

Daya tenggelam ekstra
Daya tenggelam ekstra adalah nilai daya tenggelam positif hasil pengurangan total daya tenggelam alat tangkapsecara keseluruhan dengan total daya apung dari alat tangkap secara keseluruhan

·         Bahan Jaring
Tentukan bahan jaring apakah terbuat dari  Nylon Multifilament ( PA ), Nylon Monofilament ( PA Mono ),Polypropilene (PP ) Polyethylene ( PE ),Polyester (PES), Polyvinyl alcohol (PVA) atau Polyvinylidene (PVD )
·         Nomor Benang
Mentukan nomer benang yaitu berapa Denier (d) atau berapa Tex atau berapa Resultan Tex (R Tex).
Tabel 2. Daftar Konversi (Sumber : J.PRADO DAN P.Y.DREMIERE )
SYSTEM TEXTILE
PA
PP
PE
PES
PVA
TITRE / DENIER
210
190
380
250
267
INTERNATIONAL TEX SYSTEM
23
21
42
28
30

Contoh : Nylon d/9 maka ditulis PA 210 d/9 atau R  228 Tex
              Cara menghitung R Tex bahan jaring PA Multifilament adalah sebagai berikut :
              Bahan PA Multifilament  = 210 x 3 x 3 (dalam Denier) diubah menjadi :
              23 Tex x 3 x 3 = 207 Tex (nilai 23 berasal dari konversi, lihat Daftar/Tabel di bawah ini)
   Untuk Real Tex :  + 10 % = R 228 Tex

Menentukan Diameter Benang Jaring
Ketebalan benang jaring monofilamen pada umumnya diukur diameternya (Ø) (dengan satuan mm). Untuk menentukan diameter benang jaring antara lain dilakukan dengan cara  :
 1)    Menggunakan alat ukur optik micrometer
Diameter benang dapat diukur dengan menggunakan alat ukur optik dilengkapi sebuah skala micrometer, yang dapat dikalibrsi dan sebuah microskop biasa ( lihat gambar 19 ). Tinggi alat ini kira-kira 130 mm.

Gambar 33. Alat Pengukur Diameter Benang

Contoh : Benang yang akan diuji diletakkan diantara 2 lempengan logam yang berbentuk bundar ( A1  dan  A2. ). Dengan penekanan ringan pada kunci (B),  jarum penunjuk Ketebalan Benang

2).Mengukur ketebalan atau diameter ( Ø ) benang biasanya diukur dengan alat ukur yang disebut Jangka Sorong,
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm untuk jangka sorang dibawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm.
Berkas:Jangkasorongdigital.jpg

Gambar 34. Jangka Sorong
3)     Cara Manual Yaitu Dengan Membuat Lingkaran Benang Yang Akan diukur sebanyak 20 kali lilitan  atau belitan pada pensil lalu diukur panjang belitan tersebut dengan menggunakan penggaris. Bila belitan yang 20 kali itu 60 mm, maka diameter benang = 60/20 belitan = 3 mm.
Gambar8
Gambar 35.  Pengukuran Cara Manual

f.    Menentukan Srampat
1)     Ukuran Srampat (Selvedge) diukur sama seperti ukuran jaring, memanjang 
(mesh length) atau dalam jumlah mata jaring atau dalam m dan lebar jaring dihitung berapa jumlah mata ke arah vertikal ( mesh depth ) atau diukur dalam meter (m).
2)     Bahan jaring terbuat dari Polyethylene (PE) / Nylon Multifilament (PA) / Nylon Monofilament ( PA Mono )
3)     Nomor Benang
Tentukan nomor benang yaitu berapa denier (d) atau Tex atau R Tex.
Misal : Polyethylene d/9 ditulis PE 380 d/9. Ukuran penomeran benang sintetis ini sudah dicantumkan oleh Pabrik yang memproduksinya. Untuk benang Monofilament dapat juga diukur diameternya dalam mm.

g.   Menentukan Tali Ris Bawah
1)     Menentukan panjang tali ris diukur dari ujung ke ujung (kiri-kanan)
Bahan tali ris bawah yang umum digunakan adalah Polyethylene ( PE ) diameter 2 – 5 mm.

Gambar 36. Tali Ris Bawah

2)     Mengukur diameter tali ris bawah pada penampang garis tengah tali atau menggunakan Nomer bagi bahan tali Nylon Monofilament.
Gambar4
Gambar 37. Diameter Tali Ris Bawah

h.   Pemberat
Menentukan pemberat yaitu mencatat  kode pemberat, bahan pemberat, dan daya tenggelam (jika telah tercantum) dalam g, diameter luar dan diameter dalam lubang, panjang pemberat serta kebutuhan pemberat dalam 1 (satu) pis atau 1 tinting jaring. Umumnya digunakan pemberat buatan pabrik dari bahan timah hitam atau Plumbum (Pb).

2.   Komponen Kelengkapan Jaring
a.   Tali Pelampung Tanda ( Tali Umbul )
1)     Menentukan panjang tali pelampung tanda : diukur dari ujung (pengikat pelampung) sampai pangkal tali
Tali pelampung tanda
 
Text Box: Tali pelampung tambahan 
                        Gambar 38. Tali Pelampung Tanda

2)     Mengukur diameter tali pelampung tanda diukur pada penampang terluar garis tengah tali dengan satuan millimeter ( mm ).
Gambar4

Gambar 39. Diameter Tali Pelampung Tanda

b.   Pelampung Tanda
Menentukan pelampung (umbul) yaitu mencatat kode pelampung, bahan pelampung, ukuran pelampung dan jumlah pelampung. Contoh pelampung tanda (lihat gambar ) di bawah ini :


Gambar 40. Pelampung Tanda (Umbul)

c.   Tali Jangkar
1)     Menentukan panjang tali jangkar : diukur dari ujung (yang mengikat jangkar) sampai ke pangkal (yang mengikat tali ris bawah). Panjangnya 5 – 10 meter.

Gambar16
Gambar 41. Tali Jangkar
2)     Mengukur diameter tali jangkar : diukur pada penampang garis tengah tali jangkar (mm).
Gambar17
Gambar 42. Pengukuran diameter Tali Jangkar

d.   Jangkar
Menentukan ukuran Jangkar yaitu mencatat bahan jangkar, ukuran diameter bahan jangkar (mm) dan berat jangkar (kg) serta bentuk kaki jangkar.
Gambar18
Gambar 43. Jangkar
e.   Tali Pelampung Tambahan
1)     Menentukan panjang tali pelampung tambahan : diukur dari ujung (yang mengikat pelampung ) sampai pangkal (yang mengikat tali ris atas) (m).
           
Gambar 44 Tali Pelampung Tambahan

2)     Mengukur diameter tali pelampung tambahan : diukur pada penampang garis tengah tali (mm).






Gambar 45. Pengukuran Diameter Tali Pelampung Tambahan



f.    Pelampung Tambahan
Menentukan ukuran pelampung tambahan yaitu mencatat kode pelampung, bahan pelampung, ukuran pelampung (panjang x lebar), daya apung pelampung serta kebutuhan pelampung dalam 1 (satu) piece (pis) jaring.


Gambar 46. Dimensi Pelampung Tambahan

1 komentar:

  1. Bisa bantu saya untuk desain alat tangkap..ada honornya .. Email saya jerycoimmanuel@yahoo.co.id

    BalasHapus